Aku ingin mengingat kesukaanmu pada serial The Office.
Bagaimana kamu selalu tertawa terbahak setiap Michael Scott atau Dwight berulah. Aku tersenyum kecil, senang mendengar gelakmu yang penuh kebahagiaan.
Aku paling suka ketika kita keluar bersama. Berjalan kaki tanpa arah.
Bicara tentang apa saja, dari krisis ekonomi sampai rasa makanan yang sedang dicicipi. Bersamamu, tertawa jadi terasa mudah. Aku merasa bebas, menggandeng tanganmu yang selalu hangat. Aku ingat, kamu selalu berganti posisi setiap kita ingin menyeberang – agar aku berada di sisi dalam. Denganmu aku selalu merasa aman.
Setiap kali makan, kamu selalu berhasil menebak – apa yang hendak aku pesan. Seolah-olah, kamu lebih mengenalku daripada diriku sendiri. Lalu, kamu pasti kebingungan memilih antara dua menu berbeda. Dan dengan sok tahu, aku memesankan sesuatu buatmu. Padahal, itu hanya dalih, agar aku bisa menikmati dua menu kesukaan di saat yang sama. Hahaha.
Aku suka ketika kita berada di mobil, tak peduli kemana arahnya. Mukamu serius, sambil terkadang memaki kendaraan lain atau kemacetan parah. Pandangan lurus ke depan, lalu kita bernyanyi bersama. Sampai-sampai, pernah hampir kecelakaan ketika menyanyikan lagu One Republic. Kamu ingat? 🙂
Betul kata orang. Hal-hal kecil dan sederhanalah yang membuat kita jatuh cinta. Tak perlu bertukar bunga atau makan malam di gedung tinggi nan mewah. Kita memasak sup, tempe tepung, dan berbekal Teh Kotak dingin. Atau seperti biasa, memanggil kurir McD untuk mengantar setangkup burger McSpicy dengan daging yang juicy dan gurih nian. Lalu tinggal pilih, mau menyaksikan Friends, The Office, Suits, atau Game of Thrones. Bersama orang yang tepat, rasanya bahagia begitu mudah.
Beranjak dewasa bersamamu adalah hal yang paling indah – tapi juga, menantang. Masing-masing dari kita punya jalan dan batu loncatan; masalah dan problema; rasa sebal dan kecewa. Kita hanya berusaha saling mendukung, memberi sorakan satu sama lain, berusaha mengalahkan tantangan bernama kehidupan. Bersamamu, aku berani bermimpi lebih besar.
Maka, hari ini, ijinkan aku memberi kutipan dari penulis favorit, Dewi Lestari:
“Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar.
Dan bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.”
Apapun yang terjadi nanti, aku berharap semoga kamu selalu bahagia.
Malang, 24 April 2020
FN