Aku Tidak Akan Pernah Lupa

Aku tidak akan pernah lupa
Bagaimana sinar matahari sore menyeruak
Menerpa pepohonan Dago yang berusia sekian abad

Berjalan selangkah demi selangkah
Menghirup udara segar yang menenangkan paru
Setelah disesaki polusi asap berminggu-minggu

Duduk di tepi trotoar
Hanya di sini, aku merasa dihargai sebagai pejalan kaki
Trototoar begitu lebar, memberi ruang tuk melangkah dengan aman
Sangking nyamannya.. Aku tak ingin cepat pulang
Walau mata mulai berat akibat konsumsi mie
Walau matahari perlahan mulai bersembunyi

Aku masih betah
Duduk di sini dan menikmati
Suasana Bandung di sore hari

Iya, katanya ini romantisasi
Tapi bagaimana
Aku tak punya cara lain
Mendeskripsikan perasaan yang hanya muncul ketika aku bersantai di Bandung
Aku merasa… hidup.
Dan bebas.
Kota dimana aku bisa sepenuhnya menjadi diri sendiri.

Lagi dan lagi,
Aku janji,
Pasti akan selalu kembali ke kota ini.

Untuk liburan selanjutnya.
Untuk acara terbesar dalam hidup.
Atau untuk membahagiakan keluarga kecil.

Jangan pernah berubah, kota kesayangan.

Related posts

There Will be The Last time

Letter to Dad (2)

A Letter to Dad