[vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_column_text]
Hari ini, aku baru menuntaskan penantian panjang dari mimpi yang aku rawat sejak kecil. Bukan kepalang, rasanya sulit untuk aku tuliskan hanya dengan kosa kata yang terbatas. Lega, cemas, sedih, penuh harapan. Aku keluar dari gedung abu-abu dengan fasad persegi panjang yang kaku. Tidak tahu apakah harus memberikan tepukan dukungan di bahu, berteriak ke orang yang sedang berjalan, atau menyunggingkan senyum sepanjang waktu pulang.
Tapi, aku sudah menuntaskannya. Aku sudah melakukan yang terbaik. Seperti Jon Snow yang rela mengorbankan segalanya demi melawan kumpulan White Walkers. Dan mirip dengan nasibnya, aku juga tak punya wacana tentang apa yang terjadi di masa depan. Will I win the war? Will I have the happy ending?
Akan ada hari-hari seperti ini, sahabat..
Ketika semua berjalan sesuai rencana.
Bisa bangun pukul sepuluh, tanpa memaki alarm. Menjalankan semuanya sesuai jadwal waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Disapa oleh ucapan hangat dari orang-orang yang tak dikenal. Tertawa kecil, ternyata di dunia masih banyak orang baik. Lalu dengan langkah ringan, aku menuntaskan satu-satunya checklist pada hari ini. Beranjak pulang disambut rintikan hujan cilik yang membuat rindu saat-saat kuliah. Cukup untuk membuatku kangen, tapi masih cukup ramah untuk tidak membuatku basah kuyup.
Sampai di hangatnya kamar kos. Walau berantakan dan terselip rasa frustasi, aku tetap beristirahat dengan nyaman. Memakai slipper, piyama, dan bersiap melepas lelah dengan menonton film favorit. Setangkup burger sudah siap disantap di atas pangkuan.
Lalu, di sinilah aku berada. Menginap di rumah atasan kantor yang sedang tak berhuni. Empunya sedang berjalan menikmati dinginnya udara pagi di Inggris. Aku menenggelamkan diri dengan ratusan pilihan DVD, video Ted Talk, hingga hiburan segala rupa dari Netflix. Tapi yang paling aku suka adalah tumpukan rapi buku-buku dari berbagai genre yang siap untuk dicerna. Kucomot satu buku tentang puisi, satu lagi soal non-fiksi.
Besok libur. YEY, aku bersorak di dalam hati.
Aku akan memakai kesempatan ini untuk meluangkan waktu dengan diri sendiri. Ah, akhirnya untuk sekali ini saja, aku tidak perlu dikejar-kejar deadline dan para klien. Aku bisa membuka laptop dan tidak membuka email, tapi membuka halaman blog yang sudah lama terbengkalai.
Akan ada hari-hari seperti ini…
Hari-hari dimana aku ingat bahwa kehidupan akan baik-baik saja.
Jakarta, 17 April 2019
FN
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]