“Falen, kenapa nulis? Nganggur, ya?”
“Kenapa gak ngurusin Instagram biar feednya rapi?”
“Kenapa gak vlogging? Udah gak jaman kali nulis.”
“Berasa nulis diary dong ya.”
“Kamu berharap dibaca siapa sih?”
“Curhat colongan atau murni refleksi?”
Ya begitulah. Akhirnya Falen nulis lagi, setelah kurang lebih tiga bulan vakum dan ngurusin hal-hal lain yang sebenarnya…. gak penting-penting amat sih.
Lalu, kenapa nulis? Kenapa gak melakukan aktivitas yang lain?
Jadi ini bermula karena aku lagi kepo baca-baca tulisan blogku yang lama. Dan beberapa minggu ini, rasanya ada yang gatel. Kayak pingin sesuatu tapi gak tau apa. Terus aku inget aku sukaaa banget nulis. Dan udah lama banget gak nulis. Terlalu lama baca, baca, dan baca. Membaca bukan hal buruk. Membaca itu tindakan konsumsi. Iya, kita membaca, kita menerima apa yang dikatakan orang lain, kemudian otak kita mencernanya. Dan selesai.
Tapi menulis adalah tindakan produksi. Pada akhirnya, kamu akan menghasilkan sesuatu. Bisa apa aja, coret-coretan yang jadi sampah, doodles, atau karikatur. Atau tulisan yang jadi karya ilmiah, blog pribadi, atau buku fenomenal. Asyik ya? Kamu menghasilkan karya.
Menulis berarti kamu punya media untuk mencurahkan semua pemikiranmu secara mendalam. Asyiknya lagi, tidak ada orang yang akan menghina kamu kalau kamu jelek, atau pesek, atau pendek. Menulis adalah perantara tanpa muka. Kamu tak perlu kenal siapa orangnya untuk suka pada tutur kata dalam tulisannya. Tanpa lihat pun, kamu sudah bisa jatuh cinta. Banyak para penulis kesukaanku, yang sampai hari ini pun aku belum pernah liat mukanya. Tau, tau, semua bisa dicari lewat mahakarya Google. Tapi memang aku sengaja gak mau. Gak mau semua kesan yang didapat selama ini jadi sia-sia cuma karena penampilan. Ganteng jelek, pesek mancung sipit belo, yang penting buah pemikirannya aku kagumi. Sesederhana itu kan seharusnya?
Lalu kenapa menulis? Karena banyak bangetttttt hal yang mau aku ceritain, hal yang mau aku bagi. Dan ini adalah cara yang paling tepat. Dan karena selama ini aku menulis di empat tempat yang berbeda. Kemudian pasti bingung, setiap kali orang tanya nama blognya apa. Hmmm, ada yang khusus untuk anonymous posts (yang semoga banget gak akan pernah ditemukan orang selama-lamanya), ada yang buat menye-menye puisi galau, ada yang buat inspirasi, ada juga yang ringan-ringan tapi mengasyikkan. Bingung kan?
Tapi akhirnya aku putuskan untuk melanjutkan di website ini. Kenapa? Karena website ini pembuatannya makan waktu sampe 2 minggu segala. Dan secara desain, memang ini yang paling menarik dan paling lengkap. Sayang kan kalau udah bikin domain terus gak dipake? Lalu inget juga dengan cita-cita untuk jadi blogger/penulis. Gimana mau diwujudkan kalo nulis aja setahun sekali? itupun cuma resolusi tahun baru. Amit-amit banget dah malesnya. Jadi, aku bertekad untuk konsisten dan menulis setiap hari. Mimpi bukan mimpi yang penting dijalanin dulu, mana tau kan nanti kesampaian jadi blogger beneran. Amin!
So, you’ll be seeing me a lot since today. See ya!