Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Asia Tengah.
Ya, Kota Kuwait.
kota yang satu-satunya yang aku tahu tentangnya..
adalah kurs Dollarnya yang paling tinggi sedunia..
Kota yang aku dengar, aku ucapkan, aku sebut berkali-kali.
Tapi tak pernah aku berdiri, dengan dua kakiku, menyentuh tanah Arab yang kemerah-merahan.
Sampai detik ini…
Di bandara yang super modern,
dengan sentuhan tulisan kaligrafi Arab dimana-mana.
Membuatku ingat bahwa aku bukan di tanah nusantara.
Dan aku melihat orang-orang tinggi besar dengan cambang lebat.
Bersama para wanita cantik dengan kerudung dan burqa.
Iya, aku di Kuwait!
Aku berada di tempat yang entah berapa mil jauhnya dari rumah.
Kota yang entah kenapa, bisa menjadi persinggahan yang nyaman.
Kalau ini mimpi, maka aku tak ingin bangun.
Tadi di pesawat, aku baru saja menempuh sepertiga dari perjalanan.
Tapi pantatku sudah pegal-pegal karena terlalu lama duduk.
Dan disitu aku bertemu pramugara yang sangat ramah.
Yang dengan percaya diri menerjemahkan “blanket” menjadi “selimun”
Membuat seisi pesawat terbahak..
Kemudian menyantap makanan bernuansa Timur Tengah.
Dengan kuah kari, dilengkapi dengan jus jeruk, yoghurt mangga, roti dengan french butter, kitkat, teh tawar yang harum..
Santapan yang nikmat meski terlihat sederhana.
Ya, disini! Di bandara Kuwait yang entah kapan dan bagaimana bisa kukunjungi lagi.
Bersama dengan anak-anak dalam tim.
Kami anak-anak yang selalu membuat kericuhan dimana-mana.
Anak-anak dengan berbagai karakteristik dan latarbelakang.
Yang menjadi tim paling kompak dan paling gila, sejak kami duduk bersama dan dipertemukan pada tanggal 24 Oktober 2012.
Dan semakin hari kami semakin dekat.
Menjadi keluarga, yang makan bersama, nonton bersama, tertawa bersama.
Yang sudah merasakan dimarahi bersama-sama.
Dan menghadapi masalah-masalah yang dipecahkan bersama-sama pula.
Perjalanannya masih panjang.
Masih dua minggu tersisa.
Tidak sabar untuk memulai !