[vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_column_text]
Guys, it’s insane to see that my last post in this blog is on 18 APRIL. It’s been almost two months??!
Quick update, though. Selama ini, aku banyak banget nulis. Bahkan, bisa dibilang pekerjaan utamaku (dan juga pekerjaan sampingan) selalu berkutat di menulis. Entah itu nulis siaran pers, copywriting, terjemahan, media pitch, artikel, sampe nulis skrip video. Gara-gara itulah, aku sempat kehilangan arah tentang cara menulis yang baik. Maksudnya begini, ketika kita udah terbiasa menulis blog sebuah brand atau sebuah perusahaan, otomatis kita pasti akan mengikuti gaya bahasa atau penulisan mereka.
Dalam kurang lebih setahun terakhir, aku merasa menulis di blog itu kayak lagi “kerja”. Dulunya aku berpikir untuk selalu menulis di Bahasa Inggris, karena aku mau semua orang di dunia bisa membaca dan menikmatinya. Tapi, kalau aku nggak enjoy, gimana? Menulis dalam bahasa Inggris itu cukup menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Bukan itu sebenarnya yang aku pusingin. Setelah membaca artikel-artikel di blog ini, aku merasa bahwa ketika menulis artikel dalam bahasa Inggris, aku jadi pretentious dan not genuine. Bukannya cuap-cuap dan cerita dengan santai, aku malah pusing soal menerjemahkan istilah-istilah yang susah, bingung soal SEO, keyword, apa lah itu semua. Akhir-akhirnya, artikelnya jadi short, shallow, and quite frankly – dull.
Aku punya buku khusus untuk menampung ide-ide untuk nulis di blog. Tapi ketika udah buka laptop dan buka Wordpress, lalu nafsu menulisnya hilang. Why? Because I don’t enjoy it, it feels like working.
Lalu aku berpikir. You know what? I’m gonna write with my own voices. Screw SEO, screw Google Search pages, screw beautiful wordings and click-bait titles! Mulai sekarang, aku akan mengembalikan blog ini ke tujuan awalnya, yaitu berbagi cerita dan mengabadikan hal-hal kecil yang super nggak penting dalam hidup. Hoping that someday I’ll read it again and laugh for the memories.
Aku akan menulis untuk diri sendiri.
Mungkin kadang pakai bahasa Inggris, mungkin kadang puisi, mungkin kadang penggalan kutipan motivasi, mungkin kadang cuma kicauan nggak jelas karena lagi stres di kantor. Mungkin juga cerita perjalanan yang lucu dan berkesan. Nggak tau, dilihat aja bagaimana ke depannya.
Yang aku tahu pasti, this time I’m gonna enjoy it more.
Welcome to Wandersmurf.
Welcome to my little world. [/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]