We overestimate our chance of success.
We love stories with faces.
We put higher price for things we love more.
We take care of things with history behind them.Why we do all that?
The Art of Thinking Clearly adalah buku non-fiksi yang bisa membuat kita menyadari kesalahan-kesalahan berpikir yang sering kita lakukan. Ternyata, proses berpikir kita punya kecacatan-nya sendiri, yang membuat kita gak bisa berpikir secara logis. Bukan apa-apa, ini bukan faktor lingkungan atau sesuatu yang bisa kita kontrol, ini cuma cara otak kita bekerja yang terlalu terbiasa dari proses evolusi semenjak sekian juta tahun yang lalu.
Buku ini dibagi menjadi cerita-cerita kecil dengan contoh dan ilustrasi yang sangat familiar sama kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari beli di eBay sampai persoalan bisnis di kantor, buku ini menceritakan gimana otak kita kadang salah kalkulasi dan mengakibatkan kita untuk ngambil keputusan yang keliru. Lalu? Ya terserah lagi pada kita untuk menemukan solusinya masing-masing. Intinya, buku ini menunjukkan beberapa cognitive fallacies, terserah pada kita untuk mau mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari atau enggak.
Ini salah satu buku non-fiksi yang aku suka. Ceritanya gak berbelit-belit, gak terlalu berat, tapi sangat relevan sama kehidupan kita. Kesalahannya juga kecil, tapi dampak yang ditimbulkan bisa besar. Dari buku ini juga, aku menemukan gimana caranya untuk berkomunikasi lebih baik dengan orang, gimana kalo kita mau minta tolong pada orang lain, apa yang bisa membuat produk kita lebih diinginkan oleh konsumen, dan sebagainya. Tapi ini bukan buku Marketing, ini lebih seperti buku psikologi.
Ah, buku ini punya banyak hal yang pasti belum pernah kita ketahui. Walau penulisnya memang mendasarkan teori-teori ini dari hasil riset orang lain, tapi tetep aja menyenangkan untuk melihat kesalahan-kesalahan berpikir ini dirangkum jadi satu bundel yang lengkap, daripada kita harus nyari penelitian aslinya.
If you like psychology and business, try this book!