Ini 5 buku terbaik yang pernah aku baca, di masanya sendiri-sendiri.
1. Perahu Kertas
Pertama kali baca buku ini waktu SMA, dan jadinya termehek-mehek karena – walaupun ceritanya agak mainstream – tapi pengolahan kata-kata, alur cerita, sampe ke pengenalan tokoh-tokohnya tuh bagus banget! In fact, ini adalah buku Dewi Lestari pertama yang aku baca. Baru kemudian aku baca buku-buku lain kayak Supernova series dan Madre. Coba deh baca Perahu Kertas, dan jangan nonton filmnya dulu! Ini jauh lebih bagus!
“Ombak itu.. suara alam yang paling merdu.” – Perahu Kertas
2. A Thousand Splendid Suns
Hands down, ini adalah salah satu buku terbaik yang pernah aku baca!! Cinta banget sama Khaled Hosseini yang bikin cerita dengan latar belakang kehidupan wanita di Timur Tengah. Ceritanya detail, syahdu, menyentuh, tapi gak cengeng. Ini kisah yang indah sekali. Habis baca pasti nangis. Guaranteed! Dan bukan nangis karena tiba-tiba pacarnya mati kena kanker (seperti ribuan buku novel lainnya), tapi karena…….indah banget. Kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan buku ini.
“Learn this now and learn it well. Like a compass facing north, a man’s accusing finger always finds a woman. Always. You remember that, Mariam.”- A Thousand Splendid Suns
3. The Timekeeper
Ini juga buku yang sangat mengubah cara pandang tentang waktu di dunia ini. Sangat sangat eye-awakening. Salahnya dulu baca novel ini versi terjemahannya, jadi agak kaku bahasanya. Tapi jalan ceritanya bagus banget, it’s one of a kind, really.
“Try to imagine a life without timekeeping. You probably can’t. You know the month, the year, the day of the week. There is a clock on your wall or the dashboard of your car. You have a schedule, a calendar, a time for dinner or a movie. Yet all around you, timekeeping is ignored. Birds are not late. A dog does not check its watch. Deer do not fret over passing birthdays. an alone measures time. Man alone chimes the hour. And, because of this, man alone suffers a paralyzing fear that no other creature endures. A fear of time running out.” – The Timekeeper
4. Geography of Bliss
Buku ini…….luar biasa! Luar biasa karena mengajak kita keliling dunia. Luar biasa karena banyak pelajaran yang tersimpan di dalamnya. Luar biasa karena, bisa bikin kita senyum, ketawa ngakak, dan terharu di saat yang sama. Sejak selesai baca buku ini, tiap kali ada orang yang tanya, “Ada rekomendasi buku gak?” Aku selalu saranin mereka buat baca ini. Erice Weiner is a genius!
“So the greatest source of happiness is other people–and what does money do? It isolates us from other people. It enables us to build walls, literal and figurative, around ourselves. We move from a teeming college dorm to an apartment to a house, and if we’re really wealthy, to an estate. We think we’re moving up, but really we’re walling off ourselves.” – Geography of Bliss
5. Negara 5 Menara
Aku berutang banyak dengan buku ini. Sungguh! Aku masuk ke jurusan Hubungan Internasional karena buku ini. Tiga mantranya jadi mantra dan motivasi hidup aku sehari-hari. Di dompet, di kamar, di kantor, semua aku penuhi sama ajaran-ajaran hidup yang ada di situ. Ini adalah buku yang paling banyak noda stabilonya. Cause it’s simply inspirational. Cara penceritaannya pun gak narsis, natural dan mengalir dengan seru. Baca buku ini, dan kamu gak akan tergoda untuk nonton filmnya.
“Karena yang membatasi kita atas dan bawah hanyalah tanah dan langit.” – Negeri 5 Menara
Selamat bersenang-senang dan pergi ke dunia buku! Ini firman Allah yang pertama pada manusia: Iqra – artinya: bacalah. Tau darimana? Sekali lagi, tau dari buku. Banyak banget kan yang kita bisa ambil dari sebuah buku? 😉